Rabu, 24 Maret 2010



Musawang Brigade Manguni Indonesia



 





   Apel akbar BMI di lap Sparta Tikala Manado



 

SANG PELINDUNG MINORITAS TELAH BERPULANG

Selasa, 05 Januari 2010

Dunia kehilangan tokoh pelindung kaum minoritas Indonesia. Gus Dur meninggal dunia di Rumah Sakit  Cipto Mangunkusumo Jakarta kemarin sekira pukul 19.40 Wita. Kepergian Gus Dur sendiri menyisahkan banyak kenangan manis.
Gus Dur dikenal tokoh umat muslim yang selalu terdepan membela minoritas. Saat menjabat RI 1, Gus Dur sempat menjajaki dibukanya hubungan Indonesia dengan Israel. Bahkan, Gus Dur-lah yang memerdekakan umat Kong Hu Cu warga Tiong Hoa dari diskriminasi berkepanjangan hidup di ibu pertiwi.
Meninggalnya Abdurrahman Wahid alias Gus Dur membuat tokoh lintas agama berduka. Perwakilan tokoh berbagai agama di Tanah Air menyatakan kehilangan dan menyerukan umatnya untuk melakukan doa bersama yang ditujukan kepada Gus Dur.
      Di antara perwakilan agamawan mengaku paling berduka adalah umat Konghucu. Hal itu cukup rasional bahwa mantan presiden keempat itu adalah orang yang menetapkan Konghucu sebagai agama resmi di Indonesia melalui penerbitan Perpres No 6 Tahun 2000. Kebijakan itu lantas dilanjutkan Presiden Megawati dengan menetapkan imlek sebagai hari libur nasional. "Bukan hanya warga Konghucu dan Tionghoa, seluruh bangsa ini kehilangan tokoh yang integritas dan perannya tak tergantikan,” ujar Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanuwibowo di Jakarta tadi malam.
      Budi menilai Gus Dur adalah tokoh yang selalu tampil di depan untuk pasang badan ketika ada ketidakadilan. Gus Dur juga dikenangnya sebagai tokoh yang sangat menghargai kemanusiaan dan menjadi pendekar penegakan hak asasi manusia.
      "Beliau tidak pernah melihat latar belakang etnis, suku bangsa, agama, atau gender. Pokoknya kalau ada ketidakadilan, Beliau akan pasang badan, menjadi pendekar pembela kepentingan rakyat. Karena itu, bukan hanya kalangan Tionghoa yang kehilangan, tapi bangsa ini yang kehilangan tokoh besar,” katanya.
    Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Martinus Situmorang mengatakan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan jamaah untuk bisa mendoakan Gus Dur baik secara pribadi maupun bersama-sama. Martinus yakin bahwa arwah Gus Dur akan diterima disisi Tuhan dengan baik. "Karena beliau adalah tokoh yang menyayangi sesama dan tanpa pamrih membela ketidakadilan. Tuhan sayang dengan orang-orang yang seperti itu," singkat dia.
    Rekan dekat Gus Dur sekaligus pendiri Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI) Michael Utama Purnama mewakili warga Tionghoa Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam. Pria yang mengenal Gus Dur sejak 1979 itu mengatakan sepantasnya jika warga Tionghoa menggelar doa dan berduka. Karena Gus Dur adalah satu-satunya tokoh yang selalu berdiri dan membela hak-hak etnis Tionghoa di Indonesia yang kerap mendapat diskriminasi. "Bahkan nama INTI itu juga atas usul beliau. Meningkatnya penghargaan bangsa Indonesia terhadap warga keturunan Tionghoa itu adalah prakarsa almarhum," tegas Michael.
    Gus Dur, kata Michael, adalah orang pertama yang mendeklarasikan diri sebagai anggota INTI. Karena utang budi yang tak terkira kepada Gus Dur, Michael bahkan telah merekomendasikan imbauan kepada semua warga Tionghoa di Tanah Air untuk membatalkan rencana pesta tahun baru. "Keturunan Tionghoa punya hutang budi kepada Gus Dur. Pengakuan Tiongoa bisa diterima adalah peran Gus Dur. Apalagi beliau adalah anggota kehormatan INTI. Kami, terlebih saya telah kehilangan salah satu rekan perjuangan melawan diskriminasi dan minoritas," pungkas pria berusia 65 tahun itu.
      Michael yakin bahwa Gus Dur akan mendapatkan kemudahan di sisi-Nya. Karena, sosok yang dia kenal baik itu selalu mengajarkan pluralisme dan penghormatan kepada sesama. Jiwa Gus Dur, kata dia, akan disayangi Tuhan tanpa memandang agama. "Semua agama mengajarkan kebaikan dan kasih sayang. Gus Dur menerapkannya semasa hidup dan saya berdoa dia akan diterima di sisi Tuhan dengan baik," pungkas dia. 
Tak hanya itu, khusus di Sulut, Gus Dur menyisahkan kenangan manis bagi puluhan ribu petani cengkih di Bumi Nyiur Melambai. Tahun 2001, saat Gus Dur Presiden RI , harga emas coklat cengkih sempat meroket Rp85 ribu per kilogram. Itulah harga tertinggi cengkih sepanjang sejarah. Tak pelak, hingga kini, Gus Dur dianggap pahlawan cengkih. “Gus Dur itu memang buta. Tapi hatinya tidak buta untuk petani cengkih. Beliau meniadakan impor cengkih yang membuat harga cengkih naik,” tukas R Kumontoy, petani cengkih Tondano Pante. “Selamat jalan pahlawan cengkih. Kami turut bersedih,” tukas sejumlah petani. 
    Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa masih ingat betul dengan percakapan pada pertemuan terakhirnya dengan Gus Dur dua tahun yang lalu. "Mbak, sekarang ini yang saya pikirkan tinggal NU dan PKB," ujar Khofifah menirukan ucapan mantan presiden ke empat itu. Dia tidak tahu pasti apakah ucapan itu disampaikan juga ke kader NU lainnya. "Yang pasti dua kali ketemu, ucapan itu terus yang disampaian ke saya," kata Khofifah.
    Oleh sebab itu, pasca meninggalnya Gus Dur, Khofifah berencana untuk menyampaikan ke teman terbatas. Khususnya yang berada dalam lingkungan PKB. Menurut dia, langkah tersebut paling realistis lantaran saat ini dirinya tidak termasuk dalam struktur internal PKB.
     Rencananya, dia akan membeberkan semua percakapannya dengan orang paling berpengaruh di partai berlogo bumi bintang sembilan itu. Dia berharap agar konflik internal yang selama ini memanas di PKB bisa segera berakhir dengan cepat. "Semoga teman-teman masih memberikan penghormatan ke salah satu founding fathernya PKB," harap Khofifah.
     Dia melakukan itu semua sebagai bentuk napak tilas kehidupannya dengan Gus Dur. Sebab, dia mengaku Khofifah yang dahulu bukanlah siapa-siapa. Sampai Gus Dur memberikan kesempatan menjadi anggota DPR melalui PKB pada 1998-2000.
     Memori Khofifah kembali berputar saat dirinya menjadi menteri melalui mesin politik PKB. Tokoh sentral NU itu memasukkannya ke kabinet persatuan nasional dengan menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan. "Saat mayoritas menghendaki yang lain, Gus Dur justru menghendaki perempuan dan yang muda," kenangnya.
    Tidak hanya itu, Khofifah tidak akan pernah melupakan wejangan yang diberikan Gus Dur. Yakni, untuk menjadi diri sendiri. Menjadi manusia yang lebih berkarakter dan memperkuat itegritas diri. Terlebih, bagi Khofifah, Gus Dur adalah sosok yang menjaga konsistensi dan karakteristik dalam kepemimpinan maupun pemikiran. "konsistensi itu yang membuatnya sering dituding macem-macem," katanya.
    Kesan itulah yang membuat Khofifah semakin dewasa dalam karir politiknya. Pun ketika dia merapat ke pihak Alwi Shihab- Syaifullah Yusuf saat terjadi kemelut didalam tubuh PKB. "Saat itu saya dengan grupnya pak Alwi memang agak tajam. Setelah semuanya selesai, saya sowan ke Gus Dur dan dia menerima dengan tangan terbuka," tuturnya.


Gus Dur dikenal sebagai tokoh memiliki banyak julukan. Dia adalah seorang kiai dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Dia juga seorang politisi. Dia juga sering disebut sebagai guru bangsa. Namun, Gus Dur juga dikenal sebagai tokoh kontroversi.
Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940. Dia beristrikan Sinta Nuriyah dan memiliki empat anak perempuan. Salah satu anak perempuannya, Siti Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenny mengikuti langkah Gus Dur sebagai politisi.
Sepak terjang Gus Dur di negeri Indonesia mendominasi pemberitaan pers sejak dulu. Gus Dur sebagai ketua umum PBNU dalam Muktamar NU tahun 1984. Lantas Gus Dur terpilih kembali untuk kedua kalinya dalam Muktamar Nu pada 1989 sebagai ketua umum PBNU 1989-1994. Dan pada Muktamar NU 1994, Gus Dur kembali terpilih sebagai ketua umum organisasi muslim terbesar di Indonesia hingga 1999.
Pada 1991, sikap kontroversi Gus Dur sempat mengemuka. Dia menolak bergabung ke dalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), organisasi cendekiawan yang dipimpin BJ Habibie. Soeharto mendukung organisasi ini. Tokoh intelektual muslim seperti Nurcholish Madjid alias Cak Nur dan Amien Rais dari Muhammadiyah aktif di organisasi ini. Namun, dalam perkembangannya, Amien Rais juga mundur dari Dewan Pakar ICMI karena berseberangan dengan penguasa.
Beberapa tokoh mengajak Gus Dur bergabung. Namun, Gus Dur menolak karena ia mengira ICMI mendukung sektarianisme dan akan membuat Soeharto tetap kuat. Pada tahun itu juga, Gus Dur melawan ICMI dengan membentuk Forum Demokrasi, organisasi yang terdiri dari 45 intelektual dari berbagai komunitas religius dan sosial.
Perjalanan Gus Dur semakin kontroversi setelah itu. Gus Dur pernah digandeng Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut untuk berkampanye. Gus Dur pernah mendukung bahwa Mbak Tutut sebagai calon presiden.
Karir Gus Dur di politik semakin mengkilap setelah Soeharto lengser dari kursi presiden. Gus Dur mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dan dalam Sidang Istimewa MPR pada 2001, Gus Dur terpilih sebagai presiden RI menggantikan BJ Habibie. Dia berduet dengan Megawati sebagai presiden-wapres RI periode 1999-2004.
Namun, di tengah jalan, Gus Dur harus turun tahta. Kebijakannya sebagai presiden yang kontroversial membuat Gus Dur dihadapkan pada Sidang Istimewa MPR pada 2001. Tepat 23 Juli 2001, Gus Dur dilengserkan MPR dan kursi presiden digantikan oleh Megawati Soekarno Putri.
Selama menjadi presiden, Gus Dur membuat kebijakan-kebijakan penting, yang sebagiannya dianggap kontroversi. Pada Januari 2001, Gus Dur mengumumkan bahwa Tahun Baru Cina (Imlek) menjadi hari libur opsional. Tindakan ini diikuti dengan pencabutan larangan penggunaan huruf Tionghoa.
Pada pertemuan dengan rektor-rektor universitas pada 27 Januari 2001, Gus Dur menyatakan kemungkinan Indonesia masuk kedalam anarkisme. Ia lalu mengusulkan pembubaran DPR jika hal tersebut terjadi. Gerakan anti Gus Dur pun muncul. Pada 1 Februari 2001, DPR bertemu untuk mengeluarkan nota terhadap Gus Dur. Nota tersebut berisi diadakannya Sidang Khusus MPR yang memungkinkan pelengseran terhadap Gus Dur.
Terhadap ancaman ini, pendukung Gus Dur pun berontak. Pendukung Gus Dur di Pasuruan, misalnya, terus menunjukkan dukungan mereka kepada Gus Dur dan pada bulan April mengumumkan bahwa mereka siap untuk mempertahankan Gus Dur sebagai presiden hingga mati.
Pada bulan Maret, Gus Dur mencoba membalas oposisi dengan melakukan reshuffle kabinet. Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra dicopot dari kabinet karena ia mengumumkan permintaan agar Gus Dur mundur. Menteri Kehutanan Nurmahmudi Ismail juga dicopot dengan alasan berbeda visi dengan Presiden, berlawanan dalam pengambilan kebijakan, dan diangap tidak dapat mengendalikan Partai Keadilan,  yang pada saat itu massanya ikut dalam aksi menuntut Gus Dur mundur.
Kondisi politik yang makin memanas, membuat Gus Dur mulai putus asa. Dia meminta Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menyatakan keadaan darurat.  Namun, SBY menolak perintah itu. Gus Dur pun memberhentikan SBY dari jabatannya beserta empat menteri lainnya dalam reshuffle kabinet pada tanggal 1 Juli 2009.
Akhirnya pada 20 Juli 2001, Amien Rais menyatakan bahwa Sidang Istimewa MPR akan dimajukan pada 23 Juli. TNI menurunkan 40.000 tentara di Jakarta dan juga menurunkan tank yang menunjuk ke arah Istana Negara sebagai bentuk penunjukan kekuatan. Gus Dur kemudian mengumumkan pemberlakuan dekrit yang berisi (1) pembubaran MPR/DPR, (2) mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan mempercepat pemilu dalam waktu satu tahun, dan (3) membekukan Partai Golkar, sebagai bentuk perlawanan terhadap Sidang Istimewa MPR. Namun dekrit tersebut tidak memperoleh dukungan. Dan pada 23 Juli, MPR secara resmi melengserkan Gus Dur.
Setelah lengser, Gus Dur terus berpolitik di PKB dengan posisi sebagai ketua dewan Syuro. Namun, dalam perkembangannya, PKB terbelah. Catatan terbelahnya PKB terus terjadi hingga menjelang Pemilu 2009. Sampai akhirnya, PKB pimpinan Muhaimin Iskandar diputuskan pengadilan sebagai PKB yang sah, sementara kubu Gus Dur kalah.
Selama menjadi mantan presiden, Gus Dur tetap memberikan pernyataan-pernyataan yang kontroversial termasuk berseberangan dengan Presiden Megawati dan Presiden SBY. Gus Dur pun sering disebut bapak dan guru bangsa, dengan harapan Gus Dur menjadi negawaran sejati.  Di kalangan aktivis pro demokrasi, Gus Dur juga dikenal sebagai tokoh demokrasi dan pluralisme. Di kalangan akar rumput, Gus Dur dianggap sebagai wali.
Dalam riwayat pendidikan, Gus Dur pernah belajar di Universitas Al Azhar Kairo, mesir. Ia pergi ke Mesir pada November 1963. Namun, kuliahnya di Al Azhar kurang mulus. Pada 1966, Gus Dur pindah ke Universitas Baghdad. Gus Dur menyelesaikan pendidikannya di Universitas Bagdhad pada 1970. Gus Dur juga pernah belajar di Universitas Leiden, belanda. Dari Belanda, Gus Dur pergi ke Jerman dan Perancis sebelum kembali ke Indonesia tahun 1971.
Di usia ke-69, Gus Dur meninggalkan dunia yang fana ini.

PESPARAWI NASIONAL IX DI SAMARINDA KALTIM

Selasa, 08 Desember 2009



   Acara Pembukaan Pesparawi Nasional

Ibadah pembukaan Pesparawi


 
Dihadiri dan di buka Oleh Mentri Agama RI Bpk. Suryadharma Ali


Dihibur Oleh Mike Mohede(Indonesia Idol)

 
ka-ki :Abraham Ingan ketua GEPAK Kaltim dan Yulianus Henokch Sumual
Panglima  KPADK Kaltim dan teman-temannya


Pesukan KPADK dan LPADKT yang membantu pengamanan juga


Parade Pembukaan Pesparawi


Torang pe wakil Dari SULUT
mantapssss skali kwa dorang,,,,,,


 

Di hibur Oleh Acara Drama Kolosal serta Tarian Asli Suku DAYAK


Tari Gong



Tari Perang

 

Tari Belian



Missionaris masuk dan Agama Kristen mulai di kenaldi kalangan Masyarakat adat Dayak


 
 
 

 
 




Anak-anak Manado di Samarinda yang turut berpartisipasi dalam pengamanan selama berlangsungnya 
Perparawi









 
 
 
 
Copyright © Bakudapa.com